Walaupun kami sudah tak punya apapun, tapi kami sangat bersyukur karena keluarga kami semua selamat. Aku masih punya Ayah, Ibu, Adik, dan Kakak ku. Alhamdulillah…
Memang tak bisa dengan mudah menerima semua ini, bagaimana bisa hidup jika tak punya apapun, tak punya rumah, harus tinggal dimana? Untunglah ada saudara yang membantu, pasca tsunami kami tinggal di rumah nenek, masih di Banda Aceh. Namun banyak juga saudara-saudara yang meninggal dan tidak diketahui keberadaannya hingga kini.
Aku melihat orang tuaku sering menangis dalam shalatnya. Aku pun begitu. Ku akui kejadian tsunami ini menambah keimananku, aku jadi sering shalat dan mengaji.
1 minggu setelah tsunami aku datang ke sekolah karena seharusnya hari senin sehari setelah tsunami diadakan ujian semester, tapi sesampai disana tak ada orang, aku melihat di pintu masuk tertulis bahwa sekolah diliburkan sampai tanggal yang belum bisa di tentukan.
Setelah 1 bulan tsunami, sekolah masuk lagi. aku pergi ke sekolah dengan pakaian bebas karena tak punya seragam. Aku belum membeli seragam baru karena masih banyak kebutuhan lain yang lebih penting untuk dibeli. Tapi di sekolah ku hanya sedikit yang tak pakai seragam karena sekolah ku memang tak terkena tsunami, rumah-rumah temanku pun banyak yang dekat dengan sekolah. Aku jadi merasa sedih terlebih setelah mendengar cerita dari temanku bahwa ada beberapa dari teman kami yang meninggal :(
Tapi yaa sudahlaa, memang tetap harus sabar dan bersyukur, pasti ada hikmah dibalik semua ini.
Hari ini tepat 6 tahun tsunami di Aceh. Memang tak terasa sudah 6 tahun berlalu. Cuma bisa berdoa, mudah-mudahan tidak ada lagi bencana di tanah tercinta ini. Amin
Hari ini tepat 6 tahun tsunami di Aceh. Memang tak terasa sudah 6 tahun berlalu. Cuma bisa berdoa, mudah-mudahan tidak ada lagi bencana di tanah tercinta ini. Amin
0 komentar:
Post a Comment